Viral Mahasiswa Predator Fetish Pocong Berkedok Riset, Pakar: Pelecehan Seksual

Viral Mahasiswa Predator Fetish Pocong Berkedok Riset, Pakar: Pelecehan Seksual - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Berita Tuek. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Viral Mahasiswa Predator Fetish Pocong Berkedok Riset, Pakar: Pelecehan Seksual yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Viral Mahasiswa Predator Fetish Pocong Berkedok Riset, Pakar: Pelecehan Seksual

Sebuah unggahan pengakuan korban terkait kasus fetish pocong (kain jarik) berkedok riset akademik, viral di media sosial. Ilmuwan Psikologi Benny Prawira mengungkap aksi pelaku termasuk dalam kategori pelecehan seksual.
"Sebenarnya itu ada unsur pelecehan seksual ya," ujar Benny ketika dihubungi detikcom, Kamis (30/7/2020).

Bentuk pelecehannya, kata Benny, yakni pelaku memaksakan kehendak dan meminta korban menuruti arahannya, termasuk saat mengikat diri sendiri dengan lakban serta membungkus dengan kain jarik. Selain itu, cara pelaku memanipulasi aksinya dengan berdalih 'riset akademik' juga turut disoroti.

"Tapi kalau dia sampai manipulasi orang dengan bilang itu (fetish kain jarik) riset itu kan sudah nggak etis," imbuh Benny.

Benny mengungkapkan lebih dalam fetish pocong ini. Menurutnya, pelaku terangsang karena reaksi meronta-ronta yang dikeluarkan korban ketika dalam kondisi terikat dan terbungkus kain jarik.

"Seluruh situasi yang ada ketika dia (korban) diikat, dia (korban) dikasih kain, dia kelihatan menunjukkan ada meronta-ronta tertentu gitu nah itu, seluruh situasi Itu yang membuat dia terangsang. Jadi bukan sekadar objeknya (kain jarik) aja, obyeknya adalah situasi (korban meronta), bukan sekedar kain jarik nya aja," sebut Benny.

Benny belum bisa menyimpulkan apakah pribadi yang memiliki fetish pocong ini merupakan gangguan festishtic. Hal tersebut, kata Benny, perlu riset mendalam serta membutuhkan keterangan dari pelaku langsung.

Sementara itu, Psikolog Klinis Ciputra Medical Center, Christina Tedja, menyebut fetish kain jarik termasuk ke dalam kategori Paraphilias. Definisi paraphilias adalah perasaan seksual atau perilaku yang melibatkan penderitaan atau siksaan oleh satu atau kedua pasangan.

"Sejauh ini paraphilia masuk kedalam DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V ) yang menjadi acuan gangguan mental," tuturnya.

Menurutnya, pengidap fetish pocong ini dapat diobati. Salah satunya dengan psikoterapi.

"Biasa akan dibantu dengan bantuan obat guna untuk mengontrol impuls dalam melakukannya," tutupnya.

Diketahui, Sang predator diketahui bernama Gilang yang merupakan mahasiswa angkatan 2015 semester 10 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Korban rata-rata berjenis kelamin pria dan berstatus sebagai mahasiswa baru.

Pelaku meminta para korbannya untuk mengikat dengan lakban, termasuk bagian mata dan mulut. Setelahnya, korban dibungkus kain jarik dan diikat kembali dengan tali rafia. Foto dan video korban yang dalam kondisi terbungkus ini disimpan dan dikonsumsi pelaku untuk memenuhi hasrat seksualnya.(detik)

BERITA PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Itulah tadi informasi tentang Viral Mahasiswa Predator Fetish Pocong Berkedok Riset, Pakar: Pelecehan Seksual yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat menjawab rasa penasaran Anda, tentang tentang berita yang mungkin sedang Anda cari.

Jika dirasa berita yang kami sampaikan membawa manfaat, silahkan bantu kami untuk berbagi kepada teman-teman yang lain, melalui media sosial yang ada dibawah artikel ini.

Kedepannya kami akan terus mengupdate dan berbagi informasi terkini atau berita terbaru di sekeliling kita, untuk itu terus pantengin situs ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ke situs Berita Tuek ini. Sampai ketemu di berita berikutnya.

Komentar