BIN Jelaskan Fenomena Tes Swab COVID-19 Positif Jadi Negatif

BIN Jelaskan Fenomena Tes Swab COVID-19 Positif Jadi Negatif - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Berita Tuek. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang BIN Jelaskan Fenomena Tes Swab COVID-19 Positif Jadi Negatif yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

BIN Jelaskan Fenomena Tes Swab COVID-19 Positif Jadi Negatif 

KONTENISLAM.COM - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto angkat bicara terkait pertanyaan akurasi hasil tes usap atau swab test COVID-19 yang dilakukan lembaganya selama ini. Dalam melakukan proses uji spesimen, lanjut dia, laboratorium BIN menggunakan dua jenis mesin reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT PCR).

“Yaitu, jenis Qiagen dari Jerman dan jenis Thermo Scientific dari Amerika Serikat dan memiliki sertifikat Lab BSL-2 yang telah didesain mengikuti standar protokol laboratorium, telah dilakukan proses sertifikasi oleh lembaga sertifikasi internasional, World Bio Haztec (Singapura),” kata Wawan melalui keterangan tertulis, Senin 28 September 2020.

Baca juga: Innalillahi, Dirjen KKP Aryo Hanggono Meninggal Diduga Akibat COVID-19

BIN, lanjut dia, telah melakukan kerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman untuk standar hasil. Sehingga layak digunakan untuk analisis RT-PCR yang sesuai standar.

“BIN menerapkan ambang batas standar hasil PCR tes yang lebih tinggi dibandingkan institusi atau lembaga lain yang tercermin dari nilai CT qPCR (ambang batas bawah 35, namun untuk mencegah OTG lolos screening maka BIN menaikkan 40). Termasuk melakukan uji validasi melalui triangulasi tiga jenis gen yaitu RNP/IC, N DAN ORF1ab,” paparnya.

Wawan menambahkan, dewan analis strategis Medical Intelligence BIN, termasuk jaringan intelijen WHO menjelaskan fenomena hasil tes swab positif menjadi negatif bukan hal yang baru, dan dapat disebabkan oleh:

1.    RNA/protein yang tersisa (jasad renik virus) sudah sangat sedikit bahkan mendekati hilang sehingga tak lagi terdeteksi. Apalagi subjek tanpa gejala klinis dan dites pada hari yang berbeda. OTG/asimptomatik yang mendekati sembuh berpotensi memiliki fenomena tersebut.

2.    Terjadi bias pre-analitik yaitu pengambilan sampel dilakukan oleh dua orang berbeda dengan kualitas pelatihan berbeda dan SOP berbeda pada laboratorium yang berbeda, sehingga sampel swab sel yang berisi virus COVID tidak terambil dan terkontaminasi.

3.    Sensitivitas reagen dapat berbeda terutama bagi pasien yang nilai CQ/CTnya sudah mendekati 40. Dalam kaitan ini, BIN mengaku menggunakan reagen Perkin Elmer dari Amerika, A-Star Fortitude dari Singapura, dan Wuhan Easy Diag dari China. Reagen ini lebih tinggi standar dan sensitivitas terhadap strain COVID-19 dibandingkan merek lain seperti Genolution dari Korea atau Liferiver dari China yang digunakan beberapa rumah sakit.

“BIN menjamin kondisi peralatan, metode, dan test kit yang digunakan adalah gold standard dalam pengujian sample COVID-19. Kasus false positif dan false negatif sendiri telah banyak dilaporkan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Chaina dan Swedia,” katanya.[viva]

BERITA PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Itulah tadi informasi tentang BIN Jelaskan Fenomena Tes Swab COVID-19 Positif Jadi Negatif yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat menjawab rasa penasaran Anda, tentang tentang berita yang mungkin sedang Anda cari.

Jika dirasa berita yang kami sampaikan membawa manfaat, silahkan bantu kami untuk berbagi kepada teman-teman yang lain, melalui media sosial yang ada dibawah artikel ini.

Kedepannya kami akan terus mengupdate dan berbagi informasi terkini atau berita terbaru di sekeliling kita, untuk itu terus pantengin situs ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ke situs Berita Tuek ini. Sampai ketemu di berita berikutnya.

Komentar