Ketua ProDEM Jawab Megawati: Milenial Belum Pernah Jual Aset Negara, Ampuni Koruptor dan Ambil Alih Presiden

Ketua ProDEM Jawab Megawati: Milenial Belum Pernah Jual Aset Negara, Ampuni Koruptor dan Ambil Alih Presiden - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Berita Tuek. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Ketua ProDEM Jawab Megawati: Milenial Belum Pernah Jual Aset Negara, Ampuni Koruptor dan Ambil Alih Presiden yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Iwan Sumule

 KONTENISLAM.COM - Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule melontarkan sindiran keras kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hal itu terkait pernyataannya yang menyindir dan menganggap sinis aksi demonstrasi yang dilakukan para pemuda dan kaum milenial belakangan ini.
 
Sindiran itu disampaikan melalui akun Twitter pribadinya, @KetumProDEM, Kamis (29/10/2020), sebagaimana dikutip PojokSatu.id.

“Memang apa sumbangsih anak-anak milenial untuk bangsa?” tulis Iwan Sumule mengawali cuitannya.

Menurutnya, apa yang sudah dilakukan Megawati itu jelas tidak bisa dibandingkan dengan para kaum milenial.

“Kalau dibanding dengan ibu, tentu anak-anak milenial bukan bandingan ibu,” katanya.

Selanjutnya, Iwan Sumule melontarkan sindiran sejumlah kebijakan yang dilakukan Megawati saat menjadi orang nomor satu di Indonesia.

“Anak-anak milenial belum pernah jual aset negara. Anak-anak milenial belum pernah ampuni koruptor. Anak-anak milenial belum pernah ambil alih presiden,” sindirnya.

Sementara, kepada RMOL, Iwan Sumule mengingatkan Megawati soal peristiwa kerusuhan Kudatuli pada 27 Juli 1996 silam.

Saat itu, juga terjadi perusakan dan pembakaran oleh para demonstran yang menurutnya lebih parah ketimbangpembakaran Halte Bus TransJakarta.

Ketika itu, beragam kelompok dan organ, baik mahasiswa, pemuda, dan masyarakat silih berganti berorasi di mimbar demokrasi di kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) di Jalan Diponegoro.

Suara mereka sama, yaitu mengutuk pembunuhan terhadap demokrasi.

ADVERTISEMENT

Semua itu dilakukan akibat dari kebuntuan komunikasi penguasa dan rakyat, juga karena kekerasaan dan kesewenangan yang dilakukan penguasa terhadap rakyat.

“Mimbar demokrasi di kantor PDI siang malam tanpa henti dan tanpa menghiraukan aturan penguasa dan larangan penguasa,” tutur Iwan Sumule.
 
Adapun pesan yang hendak disampaikan adalah Megawati sebagai ketua umum partai penguasa, yang dulu pernah dibantu rakyat saat dibungkam, harus sadar diri.

Jangan langsung menyalahkan rakyat jika dalam demonstrasi ada akibat-akibat yang kurang baik.

Yang harus dibenahi, sambung Iwan Sumule, adalah perilaku dan tindakan penguasa dalam membuat kebijakan dan memperlakukan rakyatnya.

“Jangan pula menghinakan aksi demonstrasi. Ingat, akibat dari aksi rakyat di peristiwa Kudatuli ada orang yang dulu dibungkam bisa jadi presiden,” tegasnya.

Selain itu, Iwan Sumule juga mengingatkan bahwa pembakar Halte Transjakarta di Sarinah belum tentu dari kalangan mahasiswa.

Apalagi, berdasarkan investigasi NarasiTV, patut diduga ada kelompok khusus yang sengaja datang untuk membuat onar.

Sumber: pojoksatu.id

BERITA PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Itulah tadi informasi tentang Ketua ProDEM Jawab Megawati: Milenial Belum Pernah Jual Aset Negara, Ampuni Koruptor dan Ambil Alih Presiden yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat menjawab rasa penasaran Anda, tentang tentang berita yang mungkin sedang Anda cari.

Jika dirasa berita yang kami sampaikan membawa manfaat, silahkan bantu kami untuk berbagi kepada teman-teman yang lain, melalui media sosial yang ada dibawah artikel ini.

Kedepannya kami akan terus mengupdate dan berbagi informasi terkini atau berita terbaru di sekeliling kita, untuk itu terus pantengin situs ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ke situs Berita Tuek ini. Sampai ketemu di berita berikutnya.

Komentar