Setelah Nabi Muhammad, Charlie Hebdo Pajang Kartun Erdogan Cabul

Setelah Nabi Muhammad, Charlie Hebdo Pajang Kartun Erdogan Cabul - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Berita Tuek. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Setelah Nabi Muhammad, Charlie Hebdo Pajang Kartun Erdogan Cabul yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Setelah Nabi Muhammad, Charlie Hebdo Pajang Kartun Erdogan Cabul

 KONTENISLAM.COM - Charlie Hebdo, majalah satire Prancis, menerbitkan edisi terbaru dengan cover atau halaman depan menampilkan kartun yang menggambarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berperilaku cabul.

Majalah itulah yang sebelumnya menerbitkan kartun yang menghina Nabi Muhammad, yang memicu serangan dan pembantaian di kantor redaksinya pada 2015.
 
Kartun nabi itu pula yang dipertontonkan guru kepada para muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi di kelas sebuah sekolah di pinggiran Paris. Guru bernama Samuel Paty tersebut akhirnya dibunuh dengan cara dipenggal pada 16 Oktober lalu oleh remaja Chechnya yang mengungsi di Prancis.

Karikatur halaman depan Charlie Hebdo edisi Rabu dirilis online pada Selasa malam. Kaarikatur atau kartun tersebut menunjukkan Erdogan dengan kaus dan celana dalam, minum sekaleng bir dan mengangkat rok seorang wanita yang mengenakan jilbab untuk memperlihatkan pantat telanjangnya.

“Ooh, nabi!” bunyi karakter kartun tersebut dalam balon ucapan, sedangkan judulnya berbunyi; “Erdogan: secara pribadi, dia sangat lucu”.

Intervensi Charlie Hebdo terjadi selama perang kata-kata yang meningkat antara Erdogan, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para pemimpin Eropa lainnya setelah pemenggalan guru sejarah Samuel Paty.

Macron bersumpah bahwa Prancis akan tetap berpegang pada tradisi dan hukum sekulernya yang menjamin kebebasan berbicara yang memungkinkan publikasi seperti Charlie Hebdo yang sangat anti-agama untuk memproduksi kartun Nabi Muhammad.

Pembelaan Macron terhadap Charlie Hebdo, dan komentarnya baru-baru ini bahwa Islam di seluruh dunia sedang “dalam krisis”, telah mendorong Erdogan untuk mendesak Turki memboikot produk Prancis di tengah gelombang protes anti-Prancis di negara-negara mayoritas Muslim.

Sebelumnya pada hari Selasa lalu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte membela politisi sayap kanan negaranya, Geert Wilders, setelah Erdogan mengambil tindakan hukum terhadapnya.

Wilders telah membagikan kartun di Twitter yang menggambarkan presiden Turki mengenakan topi Ottoman berbentuk seperti bom dengan sumbu yang menyala.

“Saya memiliki pesan untuk Presiden Erdogan dan pesan itu sederhana: Di Belanda, kebebasan berekspresi adalah salah satu nilai tertinggi kami,” kata Rutte.

Sebelumnya, para pemimpin Eropa termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel telah membela Macron setelah Erdogan menyarankan dia membutuhkan “pemeriksaan mental”.

“Itu adalah komentar fitnah yang sama sekali tidak dapat diterima, terutama dengan latar belakang pembunuhan mengerikan guru bahasa Prancis Samuel Paty oleh seorang fanatik Islam,” kata juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert, seperti dikutip France24, Rabu (28/10/2020).

Erdogan memiliki rekam jejak dalam menggunakan tindakan hukum terhadap kritikus di Eropa.

Dia mengajukan gugatan hukum pada tahun 2016 terhadap komika televisi Jerman; Jan Boehmermann, yang membacakan puisi yang dengan sengaja mencemarkan nama baik tentang pemimpin Turki selama pertunjukannya sebagai bagian dari sandiwara yang dirancang untuk menggambarkan batas-batas kebebasan berbicara.

Perselisihan itu menempatkan Merkel dalam posisi canggung untuk menandatangani proses pidana terhadap komik di bawah undang-undang lese-majeste kuno yang kemudian dicabut dari kode hukum Jerman.

Sumber: sindonews.com

BERITA PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Itulah tadi informasi tentang Setelah Nabi Muhammad, Charlie Hebdo Pajang Kartun Erdogan Cabul yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat menjawab rasa penasaran Anda, tentang tentang berita yang mungkin sedang Anda cari.

Jika dirasa berita yang kami sampaikan membawa manfaat, silahkan bantu kami untuk berbagi kepada teman-teman yang lain, melalui media sosial yang ada dibawah artikel ini.

Kedepannya kami akan terus mengupdate dan berbagi informasi terkini atau berita terbaru di sekeliling kita, untuk itu terus pantengin situs ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ke situs Berita Tuek ini. Sampai ketemu di berita berikutnya.

Komentar