Presidium KAMI Peringatkan Jokowi: Kediktatoran Bertentangan dengan Pancasila

Presidium KAMI Peringatkan Jokowi: Kediktatoran Bertentangan dengan Pancasila - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Berita Tuek. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Presidium KAMI Peringatkan Jokowi: Kediktatoran Bertentangan dengan Pancasila yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Presidium KAMI Peringatkan Jokowi: Kediktatoran Bertentangan dengan Pancasila 

KONTENISLAM.COM - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) kembali mengingatkan pemerintah soal berbagai kebijakan dan tindak tanduk dalam menghadapi persoalan, termasuk sikap aparat pemerintah. 

Presidium KAMI, Din Syamsuddin, mengungkit sebutannya untuk kepemimpinan Jokowi yaitu kediktatoran konstitusional sebagai gaya memimpin diktator yang dibalut seolah sesuai konstitusi.

"KAMI memperingatkan pemerintah khususnya Kepala Pemerintahan, bahwa kediktatoran konstitusional yang dibangunnya dan arogansi kekuasaan yang ditampilkannya, adalah bertentangan dengan nilai Kepemimpinan Hikmah Kebijaksanaan, seperti dituntut oleh Sila Keempat Pancasila yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan," ucap Din dalam siaran pers yang juga diteken Rochmat Wahab, Kamis (26/11).

Ada berbagai isu yang disorot para Presidium KAMI. Mulai dari penanganan pandemi corona serta dampak ekonominya, pembentukan UU yang tidak sesuai aspirasi rakyat, dan penangkapan masyarakat yang kritis.

"Pandemi COVID-19 hingga bulan kesebelas (Nopember 2020) di Indonesia belum mereda, bahkan belum ada tanda akan berakhir," tutur Din.

Pemerintah dinilai tidak melaksanakan UU 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan secara konsekuen, terutama tidak segera dibuatnya PP dari UU tersebut. Pemerintah juga terkesan tidak adanya rencana aksi yang jelas dan sistematis, dan tidak menggerakkan roda birokrasi secara sistemik dan fungsional.  

"Penunjukan beberapa menteri sebagai penanggung jawab penanggulangan COVID-19 menunjukkan tata kerja yang tumpang tindih dan lemahnya manajemen penanggulangan krisis

    "Pemerintah tidak bersungguh-sungguh mengedepankan penanggulangan masalah kesehatan karena mementingkan stimulus ekonomi."
    - Din Syamsuddin


Resesi ekonomi juga tidak diantisipasi dengan baik yaitu tidak menggerakkan potensi ekonomi nasional berbasis kemandirian, tidak melakukan efisiensi dan penjadwalan ulang atau pembatalan program-program pembangunan infrastruktur.  

Sementara itu, pemerintah cenderung untuk membengkakkan utang luar negeri yang hanya akan membebani rakyat pada masa mendatang.  

Soal pembentukan UU, pemerintah terkesan tidak memiliki sense of crisis dengan memaksakan kehendak membentuk UU yang tidak mendesak dan tidak sejalan dengan aspirasi rakyat, serta dinilai bertentangan dengan konstitusi

Seperti UU tentang Minerba, UU No. 2 Tahun 2020 (eks Perppu No. 1 Tahun 2020, UU tentang Cipta Kerja, atau RUU tentang Haluan Pembinaan Ideologi Pancasila.  

"Dapat ditengarai bahwa pemerintah seolah-olah ingin memanfaatkan keadaan darurat dengan meloloskan produk hukum dan perundangan tersebut," kritik Din.

Isu ketiga yaitu kritik KAMI atas sikap pemerintah yang menampilkan arogansi kekuasaan, abai terhadap aspirasi rakyat, dan menindak secara represif rakyat kritis, bahkan menangkap mereka secara tidak benar dan tidak berkeadilan.  

"KAMI meminta Polri untuk mengemban fungsinya sebagai pelindung dan pengayom rakyat secara sejati, dan menegakkan hukum secara berkeadilan. Begitu pula kepada TNI untuk mengamalkan Sapta Marga, menjadi Tentara Rakyat: Berasal dari rakyat dan berjuang bersama rakyat," beber Din.

KAMI bertekad untuk melangsungkan gerakan moral untuk perbaikan dan perubahan kehidupan bangsa agar berpijak utuh pada, dan bersesuaian dengan Pancasila dan UUD 1945, terutama ketika jalur penyampaian aspirasi rakyat tersumbat.  

"Moral Konstitusi tidak patut dibajak oleh hukum positif di bawahnya.Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati perjuangan KAMI. Bagimu negeri jiwa raga kami," pungkasnya.
***[kumparan]

BERITA PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Itulah tadi informasi tentang Presidium KAMI Peringatkan Jokowi: Kediktatoran Bertentangan dengan Pancasila yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat menjawab rasa penasaran Anda, tentang tentang berita yang mungkin sedang Anda cari.

Jika dirasa berita yang kami sampaikan membawa manfaat, silahkan bantu kami untuk berbagi kepada teman-teman yang lain, melalui media sosial yang ada dibawah artikel ini.

Kedepannya kami akan terus mengupdate dan berbagi informasi terkini atau berita terbaru di sekeliling kita, untuk itu terus pantengin situs ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ke situs Berita Tuek ini. Sampai ketemu di berita berikutnya.

Komentar