Cerita Habib Pengubur Jenazah Covid-19: Kami Tak Pernah Lihat Agama, Kami Ikhlas

Cerita Habib Pengubur Jenazah Covid-19: Kami Tak Pernah Lihat Agama, Kami Ikhlas - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Berita Tuek. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Cerita Habib Pengubur Jenazah Covid-19: Kami Tak Pernah Lihat Agama, Kami Ikhlas yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Cerita Habib Pengubur Jenazah Covid-19: Kami Tak Pernah Lihat Agama, Kami Ikhlas 

KONTENISLAM.COM - Bagi para sukarelawan pembantu pemakaman jenazah korban Covid-19, tolerasi adalah harga mati. Nilai kemanusiaan adalah prinsip tertinggi yang senantiasa mereka junjung. Sehingga, tak peduli siapa yang mereka makamkan, agamanya, dan sebagainya.

“Toleransi bagi sukarelawan itu harga mati. Kami memberi pertolongan tanpa memandang ras, suku, golongan, maupun agama. Pertolongan kami pun tak mengenal batal teritorial. Orang Solo meninggal di Solo tetapi jenazahnya ketemu di Sragen atau bahkan sampai Blora pun tetap kami tolong,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Sugeng Priyono, Kamis 24 Juni 2021.

Dalam pemakaman jenazah Covid-19 pun dari pihak keluarga bisa langsung minta bantuan sukarelawan pemakaman lewat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen atau puskesmas.

Sugeng menyampaikan dari pihak puskesmas sudah langsung menghubungi sukarelawan jika ada jenazah Covid-19 yang perlu layanan pemakaman.

“Sukarelawan pemakaman jenazah Covid-19 banyak dan berada dari berbagai organisasi,” kata Sugeng.

Salah satunya Habib Al Haj' (26), anggota Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sragen asal Jurangjero, Karangmalang, Sragen. Hingga Kamis, pukul 11.52 WIB, Habib mencatat sudah ikut serta dalam 316 kali pemakaman jenazah Covid-19.

“Hari Kamis ini, sudah antre untuk pemakaman enam jenazah dari tujuh pasien Covid-19 yang meninggal," kata dia.

"Enam jenazah yang antre itu ada di Karangmalang, Kedawung, Masaran, Sukodono, Sumberlawang, dan Miri. Di MDMC ada 15 orang sukarelawan khusus pemakaman jenazah Covid-19,” ujar Habib.

Habib dan sukarelawan lainnya tidak pernah mengenal waktu dalam tugas kemanusiaan memakamkan jenazah pasien Covid-19. Tengah malam atau  bahkan dini hari mereka dengan sigap melakukannya.

“Dalam memakamkan jenazah, kami tidak pernah melihat keyakinan yang dimiliki jenazah. Intinya, teman-teman sukarelawan itu selalu membantu semampunya saat ada permintaan pemakaman jenazah Covid-19 tanpa memandang apa, siapa, dari golongan mana. Bahkan upah pun tak pernah terpikir. Kami ikhlas,” ujarnya.

Sukarelawan asal Gemolong, Sukino, menyatakan hal yang sama. “Kami los mengabdi di masyarakat dan tidak kenal waktu dan tempat. Kami melayani pemakaman jenazah dengan layak dan sebaik mungkin agar keluarga yang ditinggal legawa,” katanya. [okezone]

BERITA PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Itulah tadi informasi tentang Cerita Habib Pengubur Jenazah Covid-19: Kami Tak Pernah Lihat Agama, Kami Ikhlas yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat menjawab rasa penasaran Anda, tentang tentang berita yang mungkin sedang Anda cari.

Jika dirasa berita yang kami sampaikan membawa manfaat, silahkan bantu kami untuk berbagi kepada teman-teman yang lain, melalui media sosial yang ada dibawah artikel ini.

Kedepannya kami akan terus mengupdate dan berbagi informasi terkini atau berita terbaru di sekeliling kita, untuk itu terus pantengin situs ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ke situs Berita Tuek ini. Sampai ketemu di berita berikutnya.

Komentar