Golkar: Selama Bukan SARA, Kampus Tak Bisa Larang Mahasiswa Mengkritik

Golkar: Selama Bukan SARA, Kampus Tak Bisa Larang Mahasiswa Mengkritik - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Berita Tuek. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Golkar: Selama Bukan SARA, Kampus Tak Bisa Larang Mahasiswa Mengkritik yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Wakil Ketua Komisi X DPR dari Golkar, Hetifah Sjaifudian (Dok. Istimewa) 

KONTENISLAM.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kampus tidak membatasi mahasiswa untuk berekspresi saat merespons kritikan BEM UI mengenai 'Jokowi The King of Lip Service'. Golkar menekankan bahwa kampus memang tidak bisa melarang mahasiswa untuk mengkritik pemerintah.

Ketua DPP Golkar, Hetifah Sjaifudian mengatakan dirinya memahami sifat mahasiswa. Dia juga menyinggung politisi yang sering menghadapi kritik.

"Kalau kita pernah menjadi mahasiswa, kita bisa paham. Anak muda sangat idealistik dan ingin kesempurnaan dan segala sesuatu terwujud cepat. Semua politisi di negara demokrasi akan sering menghadapi sinisme dan kritik satire," kata Hetifah saat dihubungi, Selasa (29/6/2021).
 
Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu mengatakan kritikan mahasiswa bisa diterima selam bukan ujaran kebencian. Dia menilai kritikan mahasiswa adalah salah satu kepedulian terhadap permasalahan publik.

"Selama bukan hate speech yang menyangkut sara dan ujaran kebencian menurut saya bisa dimengerti. Bagaimana pun standar perfectionisme itu bisa menjadi semangat yang kita butuhkan supaya tidak mandeg dan menambah energi. Lihat semangatnya, jangan dianggap personal, karena itu bentuk ungkapan kepedulian pada masalah publik," tutur dia.

Hetifah kemudian menyinggung program merdeka belajar yang digaungkan oleh Kemendikbud-Ristek. Dia menekankan bahwa kampus tidak bisa melarang mahasiswa untuk mengkritik pemerintah.

"Merdeka Belajar semestinya kan mencakup merdeka dalam menyampaikan pendapat juga ya, jadi kampus semestinya memang tidak bisa melarang mahasiswa untuk mengkritik," kata dia.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi menilai posting-an BEM UI terkait 'Jokowi King Of Lip Service' adalah bentuk ekspresi mahasiswa. Jokowi mengatakan menyampaikan kritik di negara demokrasi dibolehkan.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa, ini negara demokrasi jadi kritik boleh-boleh saja," ujar Jokowi dalam keterangannya yang ditayangkan di akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6).
 
Jokowi mengatakan pihak universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa dalam menyampaikan ekspresi. Namun, Jokowi mengingatkan adanya budaya tata krama dan sopan santun.

"Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi. Tapi ingat kita ini memiliki budaya tatakrama budaya kesopansantunan saya kira biasa," tuturnya.[detik]

BERITA PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Itulah tadi informasi tentang Golkar: Selama Bukan SARA, Kampus Tak Bisa Larang Mahasiswa Mengkritik yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat menjawab rasa penasaran Anda, tentang tentang berita yang mungkin sedang Anda cari.

Jika dirasa berita yang kami sampaikan membawa manfaat, silahkan bantu kami untuk berbagi kepada teman-teman yang lain, melalui media sosial yang ada dibawah artikel ini.

Kedepannya kami akan terus mengupdate dan berbagi informasi terkini atau berita terbaru di sekeliling kita, untuk itu terus pantengin situs ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ke situs Berita Tuek ini. Sampai ketemu di berita berikutnya.

Komentar