PeduliLindungi Mau Jadi Alat Bayar Digital? Kan Ada LinkAja Pak Luhut

PeduliLindungi Mau Jadi Alat Bayar Digital? Kan Ada LinkAja Pak Luhut - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Berita Tuek. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang PeduliLindungi Mau Jadi Alat Bayar Digital? Kan Ada LinkAja Pak Luhut yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

PeduliLindungi Mau Jadi Alat Bayar Digital? Kan Ada LinkAja Pak Luhut  

KONTENISLAM.COM - Wacana baru mengemuka soal pengembangan aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi yang kini banyak digunakan untuk syarat masuk tempat umum ini ingin dikembangkan juga menjadi alat pembayaran digital.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang memiliki ide tersebut.

Namun, ide ini justru dinilai tidak tepat. Mengingat pemerintah sendiri sebelumnya sudah pernah mengembangkan LinkAja sebagai alat pembayaran digital lewat perusahaan BUMN. Tapi pengembangannya dinilai masih kurang baik.

Maka dari itu, menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira daripada melakukan pengembangan alat pembayaran digital yang terkesan dipaksakan pada aplikasi PeduliLindungi, lebih baik perbaikan besar-besaran dilakukan pada layanan LinkAja.

"Pemerintah ini kan sudah punya Link Aja, kenapa perlu buat lagi yang baru? Sebaiknya perbaikan dilakukan pada Link Aja, ketimbang memaksakan Peduli Lindungi jadi aplikasi pembayaran digital," kata Bhima kepada detikcom, Minggu (26/9/2021).

Bhima juga menilai, aplikasi PeduliLindungi belum tentu diminati dan bakal digunakan masyarakat. Meskipun memang saat ini pengguna aplikasi sudah banyak karena sering digunakan untuk syarat kegiatan publik.

Agar bisa diminati, menurutnya PeduliLindungi harus bisa terhubung dengan sebuah ekosistem ekonomi. Bisa transportasi online, e-commerce, atau yang lain. Sedangkan sampai saat ini PeduliLindungi tidak terintegrasi dengan ekosistem apapun.

"Peduli lindungi tidak punya integrasi dengan layanan ekonomi lain, maka akan sulit dijadikan e-wallet. Tidak bisa berdiri sendiri, harus ada ekosistemnya," ungkap Bhima.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi juga sepaham dengan Bhima. Dia menilai bila pemerintah mau membuat sistem pembayaran digital lebih baik dipisah.

Atau justru lebih baik lagi mengembangkan sistem pembayaran yang sudah ada saja. Misalnya LinkAja yang memang dibesut perusahaan pelat merah.

"Kalau mau, lebih baik bikin saja aplikasi terpisah atau gunakan sistem pembayaran yang sudah ada saja. Pengembangan yang sudah ada," ungkap Heru kepada detikcom.

Heru juga berpendapat daripada membuat alat pembayaran digital untuk PeduliLindungi, baiknya ada pengembangan aplikasi e-commerce nasional besutan pemerintah. Di dalamnya, semua fitur sudah lengkap, bahkan mulai dari pesan instan sampai alat pembayaran. Sebagai contoh, hal ini sudah dilakukan China lewat aplikasi WeChat.

"Ide yang menurut saya lebih pas adalah membangun e-commerce nasional, yang dilengkapi sistem pembayaran, pesan instan, dan sebagainya. Saatnya kita punya semacam WeChat-nya Indonesia seperti yang ada di Tiongkok sana," kata Heru.(detik)

BERITA PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Itulah tadi informasi tentang PeduliLindungi Mau Jadi Alat Bayar Digital? Kan Ada LinkAja Pak Luhut yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat menjawab rasa penasaran Anda, tentang tentang berita yang mungkin sedang Anda cari.

Jika dirasa berita yang kami sampaikan membawa manfaat, silahkan bantu kami untuk berbagi kepada teman-teman yang lain, melalui media sosial yang ada dibawah artikel ini.

Kedepannya kami akan terus mengupdate dan berbagi informasi terkini atau berita terbaru di sekeliling kita, untuk itu terus pantengin situs ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ke situs Berita Tuek ini. Sampai ketemu di berita berikutnya.

Komentar